Jumat, 23 Desember 2011

Puisi Cinta I




 Sambutlah ‘si CINTA’
Saat malam mulai larut

Suasanapun semakin senyap
Aku terbujur dalam kekakuan
Karena hati terpasung dalam kesepian
Kesedihan dengan kesendirian
Seakan menggugurkan sejuta harapan
Sepinya malam berlalu sudah
Pagi datang mengawali hari baru
Aku terbangun dari panjangnya malam
Perlahan aku bergerak,
Berdiri dan kubuka jendela
Tersiratlah cahaya mentari pagi
Menyinari……
Menghempaskan semua khayalan kepahitan

Memang, Aku harus tetap tegar berdiri
Songsong hari yang baru
Sambut dengan sesuatu yang indah
Wujudkan misteri cita dan cinta

Sambutlah ‘si CINTA’ yang cantik
Berikan dia senyum
Warnailah hari-hari dengan cinta

Arti Cinta
Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan

Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku

Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku


Cinta
Ketika aku datang
Di dunia pewayangan cinta
Cuma satu yang aku bawa
Perasaan kasih di dalam dada
Yang bisa merubah satu wacana
Menjadi cerita panjang
Yang berbelit susah mengambarkannya

Tak ada alasan lain tentang cinta
Karena hanya satu yaitu kasih
Kecuali hanya mengada-ada
Kalau ada aku tak percaya
Alasan itu dipaksakan
Dan akan aku katakan
Sungguh malang nasib mereka
Karena tak beda dengan si penjaja

Cinta adalah rindu
Yang datang dari dalam kalbu
Bisa membawa tentram
Dalam merih kedamaian hidup


Kangen



Dalam remang cahaya lilin

Sekilas nampak kilauan kasih

Memedarkan arti kekelabuan hati

Sesaat seolah redup

Membisakan harapan cinta dan kerinduan



Dalam dada menyesak arti ketidakpastian

Sesekali ingin semua cita teraih

Namun, tak dapat menembus batas ruang

Yang semakin menjauh



Dikala sekelebat kilat menyala

Cahayanya menyilaukan mata

Bukan terang yang kuraih

Namun kegelapan setelahnya



Hamparan bunga cinta menjadi merana

Kedinginan, ingin ada yang memetiknya

Dipandang ditaruh dalam vas bunga

Walau nantinya layu

Namun hidupnya menjadi berarti

Menikmati semua tujuan yang dicapai


Senyumanmu
Aku terbayang akan manisnya senyumanmu
Seakan hanya aku yang menikmatinya
Namun aku hanya bisa merindu
Akankah cintaku terdampar disuatu pulau ?
Terbawa hanyut bersama gelombang kasmaran
Dan berlabuh di pantai asmara

Tetapi aku sangat yakin
Disana kita khan bercinta
Memadu kasih
Bercerita tentang hari esok
Khan kubiarkan semilir angin membelai tubuhku
Hingga aku tertidur dalam sandaran pelukmu
Namun mengapa suara ombak membangunkanku
Saat mimpiku menerawang angkasa
Menjelajahi ruang-ruang khayalan

Tuhan, mengapa aku ini ?
Terlalu menikmati senyuman itu
Apakah aku telah menduakan cintaku dari-Mu
Sampai hatiku bergetar menahan rasa
Namun kini khan kubiarkan semua berlalu
Terhempas terbawa arus
Ke suatu negeri nun jauh disana

Penilaian Cinta
Dusun yang sepi
Ada seorang perempuan tua
Dengan suami renta yang buta
Seolah mereka tak berdaya
Mereka hanya berkebun
Itulah kedamaian mereka
Kenapa orang hanya menduga
Padahal mereka punya cinta
Yang tak seorangpun mampu menilainya


Gelisah

Gelap malam penuh kesunyian

Lamunan jauh menerawang angkasa

Membukakan pintu-pintu mimpi

Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa



Bias keremangan memudarkan kasih

Memutar hati menguak arti ilusi

Memedarkan beribu warni cahaya

Membayang menjauh dari arah cita



Katak merengek ikut meresah

Menggugah hati kala gelisah

Air hujan menetes berduka

Membasah bumi ikut bersedih



Gema kegundahan kian bertalu

Gemercik air melantun irama nan merdu

Berhembus angin membelai lembut

Gemerisik suara daun menghibur

Membangkit menggugah kalbu



Meliuk menari rumput nan ayu

Melambai perlahan seolah mengajak

Melepas duka menjemput cinta

Merayu bernyanyi kerinduan

Menyongsong esok akan kebahagiaan


Berbagi Kasih
Kulihat daun meliuk
Disaat kejora mulai menghilang
Pagi datang begitu cepat
Sayang sungguh sayang memang !!
Juita malam menjadi penantian

Indahnya pagi di pantai pengharapan
Merupakan suatu makna keceriaan
Saat ombak menuju ke tengah
Pasti ia akan kembali lagi
Membawa buih putih arti kehidupan
Meratakan hamparan pasir yang berserakan

Di tengah laut dari kejauhan
Perahu kecil terihat menepi
Membawa seribu ikan hasil tangkapan
Dengan senyum kebahgiaan nelayan

Ketika terkatung di tengah samudra
Tidaklah sempat berfikir tentang cinta
Semuanya seakan sirna
Kini saatnya berbagi kasih
Dengan permata hati
Yang slalu menanti

0 komentar:

Posting Komentar

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More