Ilyas adalah salah seorang nabi dari kalangan Bani Israel. Ia adalah keturunan
Harun, dan membimbing kaumnya di lembah timur Sungai Yordan. Saat itu
masyarakatnya telah meninggalkan agama, dan kembali menyembah patung
secara tidak rasional. Mereka menamai patung itu Ba'al, sehingga tempat
tinggalnya dinamai Ba'labak.
Ilyas menyeru masyarakatnya untuk meninggalkan berhala tersebut. Namun
mereka mengabaikannya. Secara arogan mereka malah menantang agar Tuhan
yang disembah Ilyas menurunkan bencana kekeringan. Benar, kekeringan pun
mendera masyarakat setempat. Kelaparan terjadi di mana-mana. Ilyas saat
itu tetap mempunyai makanan dan minuman berkecukupan.
Alih-alih menyadari kekeliruan, mereka malah mengejar Ilyas. Nyaris Ilyas
tertangkap, namun ia selamat setelah bersembunyi di rumah seorang pemuda,
Ilyasa, yang kelak juga akan menjadi rasul. Baru beberapa tahun kemudian,
Ilyas berhasil menyakinkan warganya. Jika menghendaki kemakmuran,
masyarakat agar meninggalkan berhala tersebut dan hanya menuhankan Sang
Pencipta. Masyarakat pun mengikuti seruan tersebut. Kemakmuran pun
mendatangi masyarakat setempat.
Kisah ini mengajarkan bahwa kesuksesan dan kemakmuran dunia-akhirat akan
terwujud bila masyarakat benar-benar menuhankan Allah Sang Pencipta,
serta meninggalkan 'berhala' apapun. Padahal manusia sekarang cenderung
menjadikan berbagai hal seperti karir, kekayaan materi, hingga popularitas
sebagai berhala
0 komentar:
Posting Komentar