Rabu, 30 November 2011

Nabi Sulaiman


Sulaiman  adalah  salah  seorang  putra  Daud.  Di  antara  para  saudaranya,  ia
nampak  paling  menonjol.  Dalam  usia  muda,  ia  telah  memberi  saran  terhadap
ayahnya  menyangkut  persoalan  masyarakat.  Maka  dialah  yang  ditunjuk
menjadi raja untuk menggantikan sang ayah.

Banyak  kisah  tentang  Sulaiman  yang  selama  berabad-abad  terus  menjadi
misteri  ilmu  pengetahuan.  Di  antaranya  adalah  kemampuannya  untuk
berbicara  dengan  hewan.  Disebutkan  bahwa  suatu  saat  ia  mendengar
percakapan semut.  Yakni ketika  pemimpin  semut  memberi  tahu  semut-semut
lainnya untuk  menghindar  agar  tidak  terinjak-injak  Sulaiman  dan  pasukannya
yang akan lewat.

Kekuasaan  Sulaiman  bahkan  disebut  mencakup  masyarakat jin.  Tentu  saja  ia
berkomunikasi  dengan  baik  dengan  mereka.  Ada  satu  masa,  Sulaiman  harus
tergusur untuk meninggalkan istana. Kewibawaannya runtuh. Saat itu, satu jin
menyamar  menjadi  dirinya  dan  duduk  di  singgasana.  Sulaiman  berhasil
mengatasi  masa  sulit  itu  setelah  berdoa.  Ia  juga  disebut  mengajak  istrinya
yang sempat menyembah berhala untuk kembali bertobat.

Kisah  paling  populer  mengenai  hubungan  Sulaiman  dengan  binatang  adalah
menyangkut  burung  Hudhud.  Konon,  suatu  hari  Sulaiman  mengumpulkan
pasukannya  baik  manusia,  jin  maupun  binatang.  Hudhud  terlambat  datang.
Ketika  Sulaiman  menegurnya,  burung  itu  beralasan  bahwa  dirinya  baru  ke
negeri  Saba,  yang  kini  berada  di  sekitar  wilayah  Yaman.  Hudhud  juga
mengabarkan bahwa Saba adalah negeri makmur yang diperintah seorang ratu
cantik, Bilqis.

Sulaiman  menugaskan  burung  itu  untuk  membawa surat  kepada  Bilqis.  Isinya
seruan  untuk  takluk  dan  mengikuti  jalan ketuhanan  yang  ditempuh  Sulaiman.
Semula  Bilqis  menolak.  Ia  pun  mengirim  utusan  yang  membawa  hadiah  bagi
Sulaiman.  Namun  Sulaiman  meminta  utusan  itu  membawa  kembali  hadiahnya.
Penasaran  dengan  cerita  kejayaan  kerajaan  Sulaiman,  Bilqis  pun  bermaksud
mengunjungi kerajaan Bani Israel itu.

Mengetahui rencana kunjungan itu, Sulaiman bermaksud membuat kejutan. Ia
membuka  sayembara  untuk  memindahkan  singgasana  -atau  kursi  kebesaran-
Ratu  Bilqis  ke  istananya.  Jin  yang  disebut  bernama  Ifrit  menawarkan  diri
melakukan  tugas  itu.  Jin  itu  dikalahkan  manusia.  Seorang  alim  mampu
memindahkan singgasana tersebut dalam sekejap mata.

Selama  berabad-abad  kisah  ini  dianggap  hanya  sebagai  mukjizat  yang  tidak
dapat  dijelaskan  secara  ilmu  pengetahuan.  Sekarang  Teori  Relativitas
Einstein dapat menjelaskan kejadian tersebut: suatu benda atau materi dapat
berpindah  pada  kecepatan  cahaya  (sekitar  300.000  km/detik  yang  dapat
diartikan sebagai "sekejap mata") dalam wujud enerji. Jarak ribuan kilometer
dan  hambatan  tembok,  misalnya,  bisa  tak  berarti  apa-apa  bagi  enerji  itu.
Teori  ini  pula  yang  menjelaskan  fenomena  Isra  Mi'raj  Muhammad  yang
diperdebatkan bangsa Arab masa itu.

Maka,  Bilqis  tiba  di  Istana  Sulaiman  dengan  terkejut.  Kemegahan  istana
tersebut  tercermin pada kilau lantainya yang membuat Bilqis terperangah. Ia
mengangkat  kain  panjangnya,  menyangka  kilau  itu  adal;ah  air.  Di  kemudian
waktu,  Bilqis  pun  menikah  dengan  Sulaiman.  Ia  mengikuti  ajaran  suaminya
serta menyatukan kerajaannya dengan kerajaan Sulaiman.

Sulaiman  disebutkan  menjalani  masa  tuanya  untuk  agama.  Quran
menyebutkan,  Sulaiman meninggal dalam  keadaan  berdiri bertelekan tongkat.
Tak ada satupun  jin  dan  manusia yang  mengetahui kematian  itu sampai rayap
menggerogoti  tongkat  itu  dan  Sulaiman  tersungkur.  Salah  satu  peninggalan
Sulaiman  adalah  Masjid  Al-Aqsha  yang  menjadi  pusat  Jerusalem  atau
Darussalam yang diperebutkan Palestina dan Israel.

0 komentar:

Posting Komentar

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More