Rabu, 30 November 2011

Nabi Zakaria


Zakaria  adalah  keturunan  Sulaiman.  Ia  dan  istrinya,  Isya,  membaktikan  diri
untuk  menjaga  Baitul  Maqdis  -rumah  ibadah  peninggalan  Sulaiman  di
Yerusalem.  Ia  terus  menyeru  kaum  kerabatnya,  orang-orang  Yahudi,  yang
telah meninggalkan  ajaran  para  nabi  terdahulu untuk  kembali  ke  ajaran  yang
benar.  Namun  ajakannya  tak  banyak  diikuti  kaumnya  sampai  Zakaria  berusia
lanjut.

Hingga  saat  itu,  Zakaria  belum  punya  anak  yang  sangat  ia  dambakan.  Ia
kemudian  mengangkat  Maryam,  anak  seorang  salih  bernama  Imran.  Imran
adalah  kakak  Isya,  dengan  demikian  Maryam  juga  keponakan  istri  Zakaria.
Imran  dibunuh  oleh  orang  Yahudi  lainnya.  Maryam  yang  masih  bocah  pun
diperebutkan banyak keluarga  untuk  dipungut  sebagai  anak.  Zakaria  berhasil
mendapatkan Maryam setelah memenangkan undian.

Oleh  Zakaria,  Maryam  dibangunkan  kamar  di  Baitul  Maqdis.  Di  sanalah
Maryam  tinggal  dan  bermunajat  kepada  Allah.  Kegiatan  sehari-hari  Maryam
adalah  membersihkan  rumah  Allah  tersebut.  Suatu  hari,  Zakaria  terkejut
mendapati  buah-buahan  di  luar  musimnya  berada  di  kamar  Maryam.  Maryam
menyatakan pada Zakaria bahwa buah-buahan itu berasal dari Allah.


Zakaria  terus  berdoa  agar  dikaruniai  keturunan.  Allah  mengabulkan  doa
tersebut,  dan  mengabarkan  akan  memberi  Zakaria  seorang  anak.  Zakaria
sempat  terkejut.  Bagaimana  mungkin  ia  dan  istrinya  yang  sudah  sangat  tua
dapat dikaruniai anak. Ketika itu diperkirakan Zakaria telah berusia lebih dari
100 tahun.  Akhirnya keluarga Zakaria  memang  dikarunia keturunan yang akan
melanjutkan tugas dakwahnya, yakni Yahya.

0 komentar:

Posting Komentar

Eimimo

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More